//Bima Ibnu Falahk
Pandangan manusia tentang suatu polemik perasaan, sering kali manusia lupa apa yang sedang dia lakukan harus sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Ketulusan hati dan pengorbanan diri yang selalu bergemelut dengan hati sering kali dilema oleh keadaan yang sangat merugikan. Disetiap malam tiba banyak manusia yang berspekulasi bahwa malam ini adalah malam yang sangat indah untuk dinikmati.
Selingan suara jangkrik setelah hujan sangat menggema ditelingan yang penuh dengan kekosongan omongan masalah diluar rumah. Disetiap hujan reda, manusia selalu merasakan hawa kesenangan yang dianggap suara hewan adalah teman yang paling abadi. Ketika seseorang jatuh cinta, sering kali mereka akan merasakan bahwa seseorang yang mereka kejar haruslah bisa untuk didapatkan. Ketika seseorang menginginkan lawan jenis yang sangat mereka rindukan, mereka selalu memainkan algoritma kata yang indah. Sehingga yang akan menjadi tujuannya akan terkesima dengan apa yang mereka lontarkan.
Merasakan keindahan yang belum tentu menjadi nyata menjadikan manusia selalu berangan-angan difase berikutnya akan merasakan kenikmatan yang tiada tara. Langkah demi langkah akan dilakukan agar bisa mewujudkan mimpi yang sedang dipendam didalam kepala yang sudah penuh dengan rasa bahagia. Berfikiran bahwa dunia dengan mudah akan ditaklukkan dengan bermodalkan pisau lidah yang sangat tajam.
Ternyata semua harus teruskan untuk membuktikan kepada dunia, bahwa manusia lain itu bisa saya dapatkan dengan alunan suara yang membuat orang bisa jatuh cinta kepadanya. Dengan kata lain, semua orang akan berkompetisi untuk mendapatkan pasangan yang ingin mereka dapatkan.
Lihatlah, semua manusia akan melakukan hal yang sama dengan cara yang berbeda. Keinginan yang tinggi untuk memiliki sebuah teman dekat yang sangat dinanti, akan menjadi tantangan ketika mereka akan menjali suatu hubungan yang mereka inginkan. Dengan berbagai macam cara mereka lakukan hasil sebuah dari perjuangan untuk mendapatkan sosok pasangan sudah diselesaikan.
Fase baru akan dimulai, dimana diuji suatu komitmen dan kepercayaan dua insan yang sedang menjalani suatu ikatan dengan janji akan sehidup semati. Waktu terus berlalu kekurangan dan kelibihan masing-masing akan diperlihatkan, sifat asli akan bermunculan ditengah proses membangun rasa keharmonisan. Kita akan melihat siapa sebenarnya yang dikatakan iklas tanpa ada alasan menjali hubungan dan siapa yang hanya karena penasaran dalam memahami keadaan.
Minggu demi minggu akan dilewati, sosok pendatang baru akan hadir sebagai penetu hubungan yang dirajut dengan alibi pengorbanan. Pada dasarnya sebuah hubungan akan berjalan dengan lama adalah mereka yang mempercayakan hubungan mereka tanpa ada rasa kecurigaan ketika kurangnya sebuah kominasi yang mereka jalankan.
Kita melihat semua potensi yang ada, akan bertahan lama ataukah sirna begitu saja ketika ada suatu kepercayaan dan rasa yang keraguan mendalam kepada sosok lain yang hadir dikehidupan salah satu pasangan. Indahnya sebuah hubungan ketika dijalankan dengan penuh pengorbanan, jatuh bangun dalam berjuang untuk kepercayaan. Ketika hubungan yang dijalani dengan waktu yang sudah terhitung lama, masing-masing sudah mengetahui kepribadian mereka, ketika tidak diiringin dengan rasa yang dinamakan kesetian maka akan timbul hal baru. Dimana rasa bosan dan keinginan untuk merasakan hal yang baru timbul sejenak dipemikiran.
Berjanji akan selalu bersama hanyalah kebohongan yang lagi mereka lakukan untuk menjaga rasa yang sudah dibangun begitu lama akan sirna. Lihatlah bagaimana hari ini begitu banyak permainan perasaan yang sedang dipraktekkan oleh manusia yang merasa kurang untuk mendapatkan pasangan.
Selingkuh dalam kacamata Kantian, adalah bentuk pengkhianatan terhadap janji yang telah disepakati secara moral, seperti komitmen dalam hubungan. Jika semua orang menganggap selingkuh boleh, maka institusi kepercayaan akan runtuh. Dalam selingkuh, pelaku menggunakan kebebasannya dengan buruk, memilih untuk menipu alih-alih jujur. Itu adalah contoh dari "mau lari dari tanggung jawab eksistensial", atau dalam istilah Sartre: hidup dalam mauvaise foi (itikad buruk). Dalam perselingkuhan, pasangan bukan lagi dilihat sebagai subjek yang utuh dan berharga, melainkan direduksi menjadi objek relasional—digantikan, dikhianati, dihilangkan kedekatannya.
Perselingkuhan sering didorong oleh eros yang liar, tanpa kendali, bukan cinta sejati. Itu menunjukkan ketidakseimbangan antara hasrat dan rasionalitas. Dalam cinta sejati, kata Plato seharusnya ada pengarahan jiwa menuju kebaikan, bukan kejatuhan dalam nafsu. Selingkuh bisa dibaca sebagai simptom dari kekosongan yang tak tersentuh dalam diri, dan mencari "yang lain" bukan karena cinta, tapi karena kerinduan terhadap ilusi pemenuhan.
Tapi yang dicari, pada akhirnya tak pernah benar-benar mengisi yang kosong itu. Kalau kamu diselingkuhi, secara filosofis itu berarti kamu menjadi korban dari kekacauan moral dan eksistensial orang lain. Dan tetap memilih untuk menjaga cinta, kejujuran, dan martabat—adalah bentuk keteguhan nilai yang jauh lebih tinggi daripada sekadar balas dendam.
Rasa yang sangat liar untuk dianggap memiliki sejuta pesona oleh orang lain adalah hal yang paling diinginkan didalam diri manusia yang merasa kurang dengan apa yang mereka punya. Nafsu yang berlebihan sangat agar mendapatkan eksistensi dang pengakuan lebih oleh orang lain yang menjadikan manusia selalu merasa belum cukup dengan saat ini yang mereka miliki. Manusia sama saja, baik laki-laki maupun perempuan akan melakukan hal yang serupa ketika keinginan mereka saling tidak tercukupi satu sama lain.
Romansa kehidupan yang sangat menakutkan disepanjang malam, merasa tersakiti, merasa terzholimi ketika diselingkuhi, terkadang mereka lupa bahwa mereka adalah aktor utama dalam membuat strategi agar merasa tersakiti. Alunan angin malam yang sangat dingin menusuk kedalam tulang yang tidak terlihat akan selalu menjadi saksi bahwa manusia tidak akan pernah merasa puas dengan sesuatu mereka miliki. Meskipun mereka sudah mendapatkan apa yang sudah mereka inginkan.
Dunia percintaan yang tidak harus dilakukan, kita tidak akan mati ketika tidak ada pasangan yang menemani dalam setiap perjalanan yang kita lalui. Ingat tuhan adalah sosok yang paling tidak akan menghianati hambanya sendiri walaupun hambanya dalam kertepurukkan yang begitu mendalam. Tuhanpun berjanji bahwa akan selalu bersama hambanya meskipun hambanya lupa dengan sang penciptanya. Marilah sadar, bahwa arti sebuah hubungan manusia dengan manusia hanyalah sementara, jikalaupun terjadi begitu lama, ingatlah jodoh yang paling dekat dengan manusia adalah kematian.
Sebuah cerita yang disusun oleh dua orang teman yang bergelut dengan perjuangan yang sama namun berbeda, namun mereka adalah teman yang lagi berjuang dalam kehidupan mereka masing-masing agar apa yang mereka impikan dapat terwujud sesuai dengan apa yang mereka rasakan.
Dua orang teman yang satu sama lain mejalani kehidupan yang berbeda, sebuah perjalanan hidup yang mereka lalui. Bercita-cita untuk menaklukkan kehidupan yang sangat nyata. Cita-cita yang berbeda dengan semangat juang sama, dan berhimpun dalam satu wadah yang sama, membuat sebuah opini agar publik mengerti bahwa kejamnya dunia romansa percintaan nyata. Tidak ada yang abadi melainkan sebuah kepercayaan yang dibangun dengan rasa pengorbanaan dengan mengharapkan Ridho Allah SWT
//Julia Citra Afriza
0 Komentar